Profil PT Sri Rejeki Isman Tbk (IDX: SRIL)

Profil PT Sri Rejeki Isman Tbk (IDX SRIL)


Foto: Sri Rejeki Isman 

Investasimu.com. Sejarah PT Sri Rejeki Isman Tbk (IDX: SRIL) atau juga dikenal dengan sebutan Sritex berawal dari sebuah perusahaan perdagangan tradisional yang menjual produk tekstil bernama “Sri Redjeki” yang berada di Pasar Klewer, Solo, yang didirikan oleh H. M. Lukminto pada 1966. Sritex berkembang dengan memproduksi kain yang dikelantang dan dicelup di pabrik pertama yang dibangun di Baturono, Solo, pada 1968. Pada 1978, “Sri Redjeki” secara resmi berubah menjadi PT Sri Rejeki Isman berdasarkan akta Notaris No. 48 tanggal 22 Mei 1978 yang dibuat di hadapan Ruth Karliena, S.H., notaris di Surakarta. 

Berdasarkan Anggaran Dasar Perseroan, ruang lingkup kegiatan utama Perseroan meliputi usahausaha dalam bidang industri (pemintalan, pertenunan, pencetakan, penyempurnaan kain, pakaian jadi, peralatan untuk perlindungan keselamatan) dan bidang perdagangan (tekstil, pakaian, barang lainnya dari tekstil, alat laboratorium, farmasi, kedokteran dan berbagai macam barang). Perseroan memulai kegiatan komersialnya sejak tahun 1978.

Saat ini, Sritex telah menjadi produsen tekstil-garmen terintegrasi dengan lebih dari 17 ribu karyawan yang mengkonsentrasikan sebagian besar operasinya di lahan seluas 79 hektar di Sukoharjo, Jawa Tengah. Dengan empat lini produksi mulai dari pemintalan, penenunan, pencetakan, pencelupan, dan garmen, Perseroan menjadi perusahaan tekstil garmen terpadu dengan standar kendali mutu yang tinggi. Sritex juga telah memiliki banyak pelanggan peritel besar dan modern seperti H&M, Walmart, K-Mart dan Jones Apparel.

Sritex membagi segmen usaha menjadi empat, yaitu Pemintalan, Pertenunan, Finishing Kain dan Konveksi.

SEGMEN USAHA PEMINTALAN

Divisi Pemintalan yang dimiliki Perseroan menghasilkan produk benang. Benang adalah jalinan sambung-menyambung dari bahan fiber, filament atau bahan yang dapat digunakan untuk proses penenunan atau kain. Berbagai bentuk benang dapat diproduksi berdasarkan bahan baku fiber yang digunakan dan juga ketebalan benang yang diinginkan. Hasil produksi Divisi Pemintalan adalah rayon, katun dan polyester untuk berbagai macam ukuran.

SEGMEN USAHA PERTENUNAN

Greige atau kain mentah adalah produk akhir dari benang yang sudah ditenun dan merupakan bahan utama dari proses penyelesaian akhir produk tekstil yang dilakukan oleh Divisi Pertenunan. Greige juga sering disebut sebagai kain kasar, mengingat produk ini masih harus melalui proses lebih lanjut, seperti dyeing, printing, atau finishing treatment lainnnya sebelum bisa digunakan sebagai produk jadi.

SEGMEN USAHA FINISHING KAIN

Kain jadi adalah greige yang telah diputihkan, diwarnai dan dicetak sehingga dapat langsung digunakan untuk keperluan produksi garmen. Sritex memproduksi kain jadi berdasarkan pesanan dari pelanggan dan desain yang telah telah disetujui sebelumnya, baik dari pelanggan sendiri maupun dengan bantuan dari Sritex, atau dari daftar desain yang sebelumnya pernah dihasilkan dan masih disimpan dalam file perusahaan. Produksi kain jadi memiliki dua kategori, yaitu untuk keperluan seragam dan pakaian jadi ritel.

SEGMEN USAHA KONVEKSI

Garment adalah produk akhir yang diproduksi oleh Sritex, terdiri dari seragam untuk militer dan perusahaan atau pakaian jadi ritel. Seperti halnya dengan kain jadi, garmen di Sritex diproduksi sesuai dengan pesanan pelanggan berdasarkan desain yang disediakan oleh Sritex, atau dari pelanggan. Mayoritas produksi garmen ini dibuat untuk melayani berbagai peritel besar di bidang fashion.              

Identitas Umum Perusahaan

NamaPT Sri Rejeki Isman Tbk
KodeSRIL
Alamat KantorJL. K.H. Samanhudi 88 Jetis, Sukoharjo Jawa Tengah, Indonesia
Alamat Emailwelly.salam@sritex.co.id
Situswww.sritex.co.id
Telepon(0271) 593188
Faks(0271) 593488
NPWP01.140.081.9-057.000
Tanggal IPO17 Jun 2013
Bidang Usaha UtamaBergerak dalam Industri tekstil dan produk tekstil terpadu
SektorBarang Konsumen Non-Primer
Sub SektorPakaian & Barang Mewah
IndustriPakaian & Barang Mewah
Sub IndustriTekstil


Data Fundamental Perusahaan



Ikhtisar Pergerakan Harga Saham

Konsensus





Post a Comment

Lebih baru Lebih lama