Sekilas IPO PT Utama Radar Cahaya Tbk (RCCC)

IPO Saham PT Utama Radar Cahaya Tbk RCCC

Foto: Utama Radar Cahaya 

Investasimu.com. PT Utama Radar Cahaya Tbk (IDX: RCCC) adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa pengangkutan dan selama bertahun-tahun telah berpengalaman dalam melakukan berbagai macam pengiriman barang dari berbagai daerah di Indonesia serta membantu setiap kebutuhan pelanggan dalam mendistribusikan barang mereka, yang di antaranya yaitu semen, komoditas, dan logistik.

Data IPO RCCC

Data jumlah saham yang ditawarkan, harga IPO, dan total perkiraan dana IPO disajikan dalam tabel berikut.

Informasi Keterangan
Jumlah Saham IPO Sebanyak-banyaknya sebesar 150.000.000 lembar saham baru yang merupakan saham biasa atas nama (20% dari modal).
Nilai Nominal Rp25 per saham.
Harga IPO Rp110 sampai dengan Rp150.
Total Hasil IPO Sebanyak-banyaknya sebesar Rp22.500.000.000,00

Harga final IPO saham RCCC ditetapkan sebesar RP135 per lembar saham.

Adapun Penjamin Pelaksana Emisi Efek atas IPO RCCC ini yaitu Elit Sukses Sekuritas (SA).

Jadwal IPO RCCC

Jadwal IPO RCCC dan IPO perusahaan lainnya dapat Anda akses melalui Kalender IPO.

Susunan Pengurus dan Pemegang Saham RCCC

Susunan pengurus RCCC yang meliputi Dewan Komisaris dan Direksi adalah sebagai berikut:

Dewan Komisaris

Komisaris Utama : Adhitya Chandra Wijaya

Komisaris : Henry Setya Wibowo

Komisaris Independen : Lusiana Permatasari

Direksi

Direktur Utama : Alvin Tjokrohadi

Direktur : Samuel Kharis Purdiyanta

Sementara itu, susunan pemegang saham Perseroan sebelum dan sesudah IPO ditunjukkan pada gambar berikut.

Susunan Pemegang Saham PT Utama Radar Cahaya Tbk

Rencana Penggunaan Dana IPO

Dana yang diperoleh dari hasil IPO, setelah dikurangi dengan biaya-biaya emisi akan digunakan oleh Perseroan dengan rincian sebagai berikut:

  1. sekitar 75,17% akan digunakan untuk pembelian kendaraan truk bekas yang terdiri dari tronton loss bak Isuzu sebanyak 3 unit, tronton loss bak Hino sebanyak 12 unit, tronton dump Hino sebanyak 2 unit, trailer loss bak Hino sebanyak 3 unit, trailer tangki Hino sebanyak 2 unit dan tronton tangki Isuzu sebanyak 5 unit;
  2. sekitar 9,22% akan digunakan untuk modal kerja atau operational expenditure (OPEX) Perseroan dalam rangka mendukung kegiatan usaha Perseroan, termasuk namun tidak terbatas pada pembayaran biaya gaji pengemudi, biaya solar dan tol;
  3. sekitar 7,59% akan digunakan untuk pembelian persediaan suku cadang dari pihak ketiga yang bukan merupakan pihak terafiliasi dengan mempertimbangkan harga dan ketersediaan suku cadang yang dibutuhkan oleh Perseroan;
  4. sekitar 2,99% akan digunakan untuk pembayaran angsuran sewa lahan parkir baru selama 2 (dua) tahun sesuai dengan Perjanjian Sewa Menyewa No. 011/KNT-CCIE/II/2022 tanggal 07 Februari 2022 antara PT Cibinong Center Industrial Estate dengan Perseroan sekitar Rp 550.800.000,-;
  5. sekitar 2,20% akan digunakan untuk biaya balik nama 27 armada truk yang dibeli dari hasil penawaran umum yakni sekitar Rp351.000.000,- dan digunakan untuk biaya KIR 27 unit armada truk yang dibeli dari hasil penawaran umum yakni sekitar Rp54.000.000,- ;
  6. sekitar 1,70% akan digunakan untuk pembangunan fasilitas penunjang lahan parkir baru berupa pagar, jalan masuk, pos keamanan, pengerasan area parkir serta pemasangan instalasi listrik maupun saluran air dengan biaya sekitar Rp 314.200.000,-. Terkait rencana pembangunan fasilitas penunjang lahan parkir baru, Perseroan akan menunjuk kontraktor yang berasal dari pihak ketiga yang tidak terafiliasi dengan Perseroan dengan mempertimbangkan kesesuaian spesifikasi, biaya yang ditawarkan serta kecepatan proses pengerjaan. Perseroan menargetkan proses pembangunan selama kurang lebih 1 bulan sejak dana hasil Penawaran Umum diterima oleh Perseroan;
  7. sekitar 0,37% akan digunakan untuk pembelian alat GPS untuk 27 unit truk dengan pihak ketiga, yaitu PT Easygo Indonesia; dan
  8. sekitar 0,76% akan digunakan untuk pembayaran asuransi TLO untuk 27 unit truk dengan pihak ketiga, yaitu PT Asuransi Sinar Mas sebesar Rp. 139.535.000,-.

Laporan Keuangan RCCC

Perseroan berhasil membukukan kinerja positif di sepanjang tahun 2021. Pendapatan Perseroan tumbuh dari Rp30 miliar menjadi Rp35,3 miliar YoY. Secara keseluruhan, di tahun 2021 Perseroan membukukan laba tahun berjalan sebesar Rp3 miliar, meningkat jika dibandingkan raihan di tahun sebelumnya yang tercatat laba sebesar Rp2,1 miliar. Nilai laba per saham (earning per share - EPS) di tahun 2021 tercatat sebesar Rp9,71. Sementara itu, EPS Perseroan untuk periode satu bulan hingga 31 Januari 2022 tercatat sebesar Rp1,19.

Per 31 Januari 2022, Perseroan tercatat memiliki total aset sebesar Rp21,8 miliar, meningkat jika dibandingkan total aset per 31 Desember 2021 yang sebesar Rp13,2 miliar. Total liabilitas Perseroan mengalami peningkatan menjadi sebesar Rp4,4 miliar. Dus, ekuitas Perseroan menjadi sebesar Rp17,4 miliar, meningkat jika dibandingkan nilai per 31 Desember 2021 yang tercatat sebesar Rp9,7 miliar.

Dari sisi arus kas, selama periode satu bulan hingga 31 Januari 2022 Perseroan mencatat arus kas positif dari aktivitas operasi sebesar Rp4,1 miliar, arus kas negatif dari aktivitas investasi sebesar Rp8,2 miliar, dan arus kas positif dari aktivitas pendanaan sebesar Rp7,1 miliar. Dengan demikian, terdapat penambahan kas dan setara kas sebesar Rp3,1 miliar sehingga saldo kas dan setara kas Perseroan per 31 Januari 2022 tercatat sebesar Rp3,5 miliar.

Kebijakan Dividen RCCC

Pada bulan Januari 2022, Perseroan membagikan dividen dalam bentuk saham, yaitu berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan No. 04 tanggal 21 Januari 2022 dibuat dihadapan notaris Rahayu Ningsih, S.H., Notaris di Kota Jakarta Selatan, telah disetujui penggunaan laba ditahan sebesar Rp7.500.000.000,- secara proporsional kepada para pemegang saham.

Perseroan berencana membagikan dividen tunai kepada pemegang saham Perseroan dengan rasio sebanyak-banyaknya 50% (lima puluh persen) dari laba bersih mulai tahun buku 2022 setelah menyisihkan untuk cadangan wajib yang dimulai dari tahun buku 2021, dengan tidak mengabaikan tingkat kesehatan keuangan Perseroan dan tanpa mengurangi hak dari Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan untuk menentukan lain sesuai dengan Anggaran Dasar Perseroan.

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama