Perkembangan Kinerja Bisnis Non Batu Bara Adaro Energy (ADRO) Selama Semester I 2021

Meskipun pertambangan batu bara masih menjadi yang terbesar dalam portofolio bisnis terbesar PT Adaro Energy Tbk. (ADRO), bisnis non-batu bara $ADRO juga terus digenjot sebagai bagian dari diversifikasi bisnis. Lalu bagaimana perkembangan kinerja non-batu bara $ADRO hingga semester I 2021? Berdasarkan Laporan Aktivitas Kuartalan yang dirilis di Bursa, ikhtisar kinerja masing-masing bisnis disajikan sebagai berikut.

investasimu.com bisnias air bersih Adaro

Adaro Services

Bisnis jasa $ADRO dijalankan oleh anak usaha PT Saptaindra Sejati (SIS) yang memberikan jasa di bidang pertambangan batu bara. Sampai dengan semester I 2021, volume pengupasan lapisan penutup turun 5% dari 84,65 Mbcm menjadi 80,46 Mbcm. Sementara itu, penurunan juga terjadi di sisi volume produksi batu bara. SIS mencatatkan volume produksi batu bara sebesar 19,02 juta ton atau turun 13% dari periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai 21,56 juta ton. Penurunan volume tersebut disebabkan musim hujan yang berkepanjangan dan menghambat operasi SIS.

Adaro Logistics

Jasa logistik $ADRO dijalankan oleh PT Maritim Barito Perkasa (MBP) yang menjadi bagian penting dalam rantai pasokan batu bara Grup $ADRO. Volume angkutan tongkang batu bara MBP tercatat mengalami kenaikan sebesar 8% dari 22,78 juta ton menjadi 24,55 juta ton. Dalam operasinya, MBP tetap memprioritaskan batu bara yang dihasilkan Grup $ADRO untuk menjamin pengiriman batu bara yang andal, efisien, dan tepat waktu.

Adaro Power

PT Makmur Sejahtera Wisesa (MSW) berhasil mencatatkan rata-rata faktor ketersediaan (Availability Factors - AF) aktual hingga 99,7%. Sementara itu, rata-rata AF aktual PT Tanjung Power Indonesia (TPI) mencapai 91,5%.

Perseroan juga melaporkan perkembangan konstruksi pembangkit listrik berkapasitas 2x1.000 MW di Batang, Jawa Tengah yang dimiliki PT Bhimasena Power Indonesia (BPI) telah mencapai 95,6%. PT Adaro Power juga melanjutkan rencana peningkatan kapasitas panel surya PV di Terminal Khusus Batu Bara Kelanis dari 130 kWp sampai 597 kWp.

Adaro Water

PT Dumai Tirta Persada (DTP) telah memulai tahap pertama operasi sampai 50 liter per detik dan sedang bersiap untuk meningkatkannya hingga 200 liter per detik dari total kapasitas 450 liter per detik. Anak perusahaan PT Adaro Tirta Mandiri (ATM) yang telah beroperasi, yakni PT Adaro Wamco Prima (AWP), berhasil melanjutkan kinerja yang baik dan telah menjadi mitra utama PT Adaro Indonesia (AI) untuk pengelolaan lumpur (slurry).

Sementara itu, Pada bulan Juni 2021, ATM menandatangani Perjanjian Jual Beli untuk mengakuisisi 49% kepemilikan atas PT Grenex Tirta Mandiri, yang akan membangun, memiliki dan mengoperasikan proyek WTP Sukatani dengan kapasitas sampai 200 liter per detik.

         

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama