Sekilas IPO PT Ketrosden Triasmitra Tbk (KETR)

IPO Saham KETR


Foto: Ketrosden Triasmitra 

Investasimu.com. PT Ketrosden Triasmitra Tbk (IDX: KETR) dan Entitas Anak, yakni PT Triasmitra Multiniaga Internasional (TMI) dan PT Jejaring Mitra Persada (JMP), merupakan Grup Triasmitra yang bergerak dalam bidang usaha pembangunan infrastruktur sistem komunikasi kabel laut serat optik (SKKL) dan kabel darat/terestrial. Selain itu Grup Triasmitra juga melakukan penjualan jaringan infrastruktur telekomunikasi yang dibangunnya tersebut, serta menyediakan jasa pemeliharaan dan pengelolaan jaringan telekomunikasi baik yang dibangun olehnya maupun milik perusahaan lain.  

Data IPO Saham KETR

Data jumlah saham yang ditawarkan, harga IPO, dan total perkiraan dana IPO disajikan dalam tabel berikut.

Informasi Keterangan
Jumlah Saham IPO Sebanyak-banyaknya sebesar 426.200.000 lembar saham baru yang merupakan saham biasa atas nama (15% dari modal).
Nilai Nominal Rp100 per saham.
Harga IPO Rp246 sampai dengan Rp360.
Total Hasil IPO Sebanyak-banyaknya sebesar Rp153.432.000.000,00

Bersamaan dengan Penawaran Umum, Perseroan mengadakan program Opsi Kepemilikan Saham kepada Manajemen/Management Stock Option Plan (“MSOP”) dengan jumlah sebanyak-banyaknya 10% (sepuluh persen) dari jumlah modal ditempatkan dan disetor Perseroan saat ini atas MSOP atau sebanyak-banyaknya 241.506.200 saham.

Adapun Penjamin Pelaksana Emisi Efek atas IPO Saham KETR ini yaitu Shinhan Sekuritas Indonesia (AH).

Jadwal IPO Saham KETR

Jadwal perkiraan IPO Saham KETR yaitu sebagai berikut:

Masa Penawaran Awal 20-26 Oktober 2022 

Perkiraan Tanggal Efektif 31 Oktober 2022 

Perkiraan Masa Penawaran Umum 1 – 3 November 2022 

Perkiraan Tanggal Penjatahan 3 November 2022

Perkiraan Tanggal Distribusi Saham Secara Elektronik 4 November 2022

Perkiraan Tanggal Pencatatan di Bursa Efek Indonesia 7 November 2022

Jadwal IPO Saham KETR dan IPO perusahaan lainnya dapat Anda akses melalui Kalender IPO.

Susunan Pengurus 

Susunan pengurus Saham KETR yang meliputi Dewan Komisaris dan Direksi adalah sebagai berikut:

Dewan Komisaris

Komisaris Utama : Petrus Sartono

Komisaris Independen : Nelly Henry

Direksi

Direktur Utama : Titus Dondi Patria Arnabaju

Direktur Keuangan : Vidcy Octory

Direktur Operasional : Dani Samsul Ependi  

Sementara itu, susunan pemegang saham Perseroan sebelum dan sesudah IPO ditunjukkan pada gambar berikut.

Susunan Pemegang Saham KETR

Rencana Penggunaan Dana IPO

Seluruh dana yang diperoleh dari hasil Penawaran Umum Perdana setelah dikurangi biaya-biaya emisi akan digunakan oleh Perseroan untuk:

  1. Sekitar 10% akan digunakan untuk membiayai kegiatan operasional proyek untuk segmen bisnis developer, kontraktor serta jasa pemeliharaan dan pengelolaan jaringan telekomunikasi sehingga menghasilkan suatu progress. 
  2. Sekitar 90% akan dialokasikan sebagai tambahan modal Anak Perusahaan, PT TMI. Dengan mekanisme sebagai berikut: (i) Sekitar 10% akan digunakan sebagai modal kerja, dimana modal kerja yang dimaksud adalah untuk membiayai kegiatan operasional proyek untuk segmen bisnis developer yaitu dalam bentuk biaya penggelaran, pembelian material kabel, pembayaran tenaga kerja kontrak, dan perizinan. Untuk segmen bisnis jasa pemeliharaan dan perbaikan yaitu dalam bentuk pembayaran biaya operasional service point, biaya operasional patroli kabel darat dan laut, pembelian kabel, tiang, peralatan maintenance, joint closure, dan material lainnya dan akan di catat sebagai penyertaan modal; dan (ii) Sisanya, yakni 80% akan digunakan sebagai tambahan modal untuk Anak Perusahaan yang dimiliki secara tidak langsung oleh Perseroan, yakni PT JMP dan akan dicatat sebagai penyertaan modal melalui PT TMI.

Laporan Keuangan Saham KETR Semester I 2022

Perseroan membukukan penurunan pendapatan di sepanjang semester I tahun 2022. Pendapatan Perseroan tercatat sebesar Rp161,7 miliar, turun jika dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp208,5 miliar. Secara keseluruhan, Perseroan membukukan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp28,1 miliar, turun jika dibandingkan raihan periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat laba sebesar Rp51,6 miliar. EPS Perseroan hingga Juni 2022 tercatat sebesar Rp11,66. 

Per 30 Juni 2022, Perseroan tercatat memiliki total aset sebesar Rp1,4 triliun, meningkat jika dibandingkan total aset per 31 Desember 2021 yang sebesar Rp1,3 triliun. Total liabilitas Perseroan juga naik menjadi sebesar Rp720,3 miliar. Dus, ekuitas Perseroan menjadi sebesar Rp697,9 miliar, meningkat jika dibandingkan nilai per 31 Desember 2021 yang tercatat sebesar Rp670,2 miliar.

Dari sisi arus kas, hingga 30 Juni 2022 Perseroan membukukan arus kas bersih dari aktivitas operasi sebesar (Rp16,8 miliar), arus kas bersih dari aktivitas investasi sebesar (Rp40 miliar), dan arus kas bersih dari aktivitas pendanaan sebesar Rp15,7 miliar. Dengan demikian terdapat penurunan kas dan setara kas sebesar Rp41,2 miliar dan saldo kas dan setara kas Perseroan per tanggal 30 Juni 2022 tercatat sebesar Rp24,5 miliar.

Kebijakan Dividen Saham KETR

Setelah Penawaran Umum Perdana Saham ini, manajemen mengusulkan kebijakan dividen kas sebanyak-banyaknya 20% (dua puluh persen) dari laba bersih mulai tahun buku 2022, dengan mempertimbangkan keuntungan Perseroan pada tahun buku yang bersangkutan dan tingkat kesehatan Perseroan serta tanpa mengurangi hak dari RUPS untuk menentukan lain sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan. 

Sebagai informasi, pada tanggal 25 November 2021, para pemegang saham menyetujui pembagian dividen Perseroan sejumlah Rp174.619.500.000 dan atas pembagian dividen tersebut, para pemegang saham sepakat untuk menginvestasikan kembali dividen tersebut ke Perseroan dan ditempatkan sebagai penambahan modal disetor seluruhnya. Selanjutnya berdasarkan akta No 67 tanggal 31 Januari 2022 oleh Nanette Cahyanie Handari Adi Warsito, S.H., notaris di Jakarta, para pemegang saham menyetujui pembagian dividen interim Perseroan sejumlah Rp41.506.283.800. Sehubungan dengan pembagian dividen tersebut, para pemegang saham sepakat untuk menginvestasikan kembali dividen tersebut ke Perseroan dalam bentuk peningkatan modal disetor dan ditempatkan.

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama