Sekilas IPO PT Global Digital Niaga Tbk (Blibli)

IPO Saham Blibli


Foto: Blibli.com 

Investasimu.com. PT Global Digital Niaga Tbk (IDX: BELI) merupakan salah satu perintis ekosistem perdagangan dan gaya hidup yang dilakukan melalui omnichannel yakni melalui Blibli.com maupun tiket.com, mengoperasikan toko fisik untuk mitra dengan merek terkemuka, termasuk Samsung, Vivo, dan Oppo, serta supermarket barang kebutuhan sehari-hari yang dioperasikan oleh anak perusahaan Perseroan PT Supra Boga Lestari Tbk (IDX: RANC). yaitu Ranch Market dan Farmers Market, dan menawarkan beragam opsi pembayaran yang nyaman, termasuk platform buy-now-pay-later (“BNPL”) Perseroan, Blibli PayLater, yang diluncurkan melalui Entitas Asosiasi Perseroan, Cermati Fintech Group, serta layanan perbankan, Blu, yang disediakan oleh PT Bank Digital BCA, anak perusahaan dari afiliasi Perseroan, yaitu PT Bank Central Asia Tbk (IDX: BBCA).  

Data IPO Saham BELI

Data jumlah saham yang ditawarkan, harga IPO, dan total perkiraan dana IPO disajikan dalam tabel berikut.

Informasi Keterangan
Jumlah Saham IPO Sebanyak-banyaknya sebesar 17.771.205.900 lembar saham baru yang merupakan saham biasa atas nama (15% dari modal).
Nilai Nominal Rp250 per saham.
Harga IPO Rp410 sampai dengan Rp460.
Total Hasil IPO Sebanyak-banyaknya sebesar Rp8.174.754.714.000,00

Perseroan akan mengalokasikan sebanyak-banyaknya 55.000.000 saham atau sekitar 0,31% dari Saham Yang Ditawarkan pada saat Penawaran Umum Saham Perdana untuk program alokasi saham kepada karyawan (ESA), pada Harga Penawaran. Perseroan juga akan mengalokasikan hak opsi kepada manajemen dan karyawan (MESOP) yang dapat dilaksanakan menjadi sebanyak-banyaknya 3.656.600.000 saham atau sekitar 2,99% dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah Penawaran Umum Saham Perdana, Pelaksanaan ESA, dan Pelaksanaan MESOP.

Adapun Penjamin Pelaksana Emisi Efek atas IPO Saham BELI ini yaitu BCA Sekuritas (SQ) - Terafiliasi dan BRI Danareksa Sekuritas (OD).

Jadwal IPO Saham BELI

Jadwal perkiraan IPO Saham BELI yaitu sebagai berikut:

Masa Penawaran Awal : 17 – 24 Oktober 2022 

Tanggal Efektif : 28 Oktober 2022 

Masa Penawaran Umum : 1 – 3 November 2022 

Tanggal Penjatahan : 3 November 2022

Tanggal Distribusi Saham Secara Elektronik : 4 November 2022

Tanggal Pencatatan Saham di Bursa Efek Indonesia : 7 November 2022

Jadwal IPO Saham BELI dan IPO perusahaan lainnya dapat Anda akses melalui Kalender IPO.

Susunan Pengurus 

Susunan pengurus Saham BELI yang meliputi Dewan Komisaris dan Direksi adalah sebagai berikut:

Dewan Komisaris

Komisaris Utama : Martin Basuki Hartono

Wakil Komisaris Utama : Honky Harjo

Komisaris Independen : Dr. Ir. Raden Pardede

Komisaris Independen : Dr. Ir. Kusmayanto Kadiman

Direksi

Direktur Utama : Kusumo Martanto

Direktur : Hendry

Direktur : Lisa Widodo

Direktur : Eric Alamsjah Winarta

Direktur : Andy Untono 

Sementara itu, susunan pemegang saham Perseroan sebelum dan sesudah IPO ditunjukkan pada gambar berikut.

Susunan Pemegang Saham BLIBLI

Rencana Penggunaan Dana IPO

Seluruh dana yang diperoleh dari hasil Penawaran Umum Perdana setelah dikurangi biaya-biaya emisi akan digunakan oleh Perseroan untuk:

  1. Sekitar Rp5.500.000.000.000,00 akan digunakan oleh Perseroan untuk pembayaran seluruh saldo utang fasilitas perbankan;
  2. Sisanya akan digunakan oleh Perseroan dan Entitas Anak sebagai modal kerja untuk mendukung kegiatan usaha utama dan pengembangan usaha Perseroan, termasuk namun tidak terbatas pada kegiatan penjualan dan pemasaran, pengembangan produk, pembiayaan kegiatan operasional (termasuk biaya pemeliharaan atau beban operasional lainnya), dan penambahan fasilitas pendukung usaha Perseroan (termasuk diantaranya pembaruan teknologi) dengan rincian sekitar 57% akan digunakan oleh Perseroan dan sekitar 43% akan digunakan oleh GTNe (tiket.com), Entitas Anak Perseroan.

Laporan Keuangan Saham BELI Kuartal I 2022

Perseroan berhasil membukukan peningkatan pendapatan di sepanjang kuartal pertama di tahun 2022. Pendapatan neto Perseroan tercatat sebesar Rp3,1 triliun, tumbuh jika dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp1,1 triliun. Secara keseluruhan, Perseroan membukukan rugi tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp1,06 triliun, turun jika dibandingkan raihan periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat rugi sebesar Rp595,3 miliar. EPS Perseroan hingga Maret 2022 tercatat sebesar (Rp11). 

Per 31 Maret 2022, Perseroan tercatat memiliki total aset sebesar Rp15,9 triliun, turun jika dibandingkan total aset per 31 Desember 2021 yang sebesar Rp18,3 triliun. Total liabilitas Perseroan juga turun menjadi sebesar Rp7,4 triliun. Dus, ekuitas Perseroan menjadi sebesar Rp8,5 triliun, turun jika dibandingkan nilai per 31 Desember 2021 yang tercatat sebesar Rp10 triliun.

Dari sisi arus kas, hingga 31 Maret 2022 Perseroan membukukan arus kas bersih dari aktivitas operasi sebesar (Rp1,3 triliun), arus kas bersih dari aktivitas investasi sebesar (Rp35,9 miliar), dan arus kas bersih dari aktivitas pendanaan sebesar (Rp1,08 triliun). Dengan demikian terdapat penurunan kas dan setara kas sebesar Rp2,4 triliun dan saldo kas dan setara kas Perseroan per tanggal 31 Maret 2022 tercatat sebesar Rp2,5 triliun.

Kebijakan Dividen Saham BELI

Perseroan merencanakan untuk membagikan dividen dalam bentuk tunai sekurang-kurangnya sekali dalam setahun. Besarnya dividen dikaitkan dengan keuntungan Perseroan pada tahun buku yang bersangkutan, dengan tidak mengabaikan tingkat kesehatan keuangan Perseroan dan tanpa mengurangi hak dari Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan untuk menentukan lain sesuai dengan Anggaran Dasar Perseroan. Dengan mengindahkan ketentuan-ketentuan tersebut, Manajemen Perseroan bermaksud mengusulkan secara konsisten untuk melakukan pembayaran dividen sejak mulai tahun saldo laba Perseroan positif. Besarnya dividen diberikan mengikuti persetujuan oleh para pemegang saham, para komisaris dan direksi dari total laba bersih tahun berjalan konsolidasian Perseroan pada Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan.

Sampai dengan saat penawaran IPO ini, Perseroan belum melakukan pembagian dividen mengingat Perseroan belum membukukan laba bersih.

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama